modelcampusa.com – Rusia meluncurkan serangan pesawat nirawak terbesar ke Ukraina sejak awal invasi pada Februari 2022. Militer Ukraina mencatat lebih dari 70 drone Shahed buatan Iran yang melintasi wilayah udara mereka pada Selasa dini hari, 9 Juli 2025. Serangan ini menyasar berbagai wilayah, termasuk Kyiv, Odessa, dan Lviv. Alarm serangan udara berbunyi selama berjam-jam di seluruh negeri. Pihak berwenang Ukraina menyebut serangan ini sebagai “eskalasi paling intensif” dalam beberapa bulan terakhir.
Ukraina Berhasil Menembak Jatuh Mayoritas Drone
Pasukan pertahanan udara Ukraina menunjukkan ketangguhan mereka dengan menembak jatuh sekitar 64 dari 70 drone yang diluncurkan. Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan bahwa pertahanan Ukraina bekerja tanpa henti sepanjang malam untuk melindungi infrastruktur vital dan pemukiman penduduk. Meski sebagian besar drone berhasil dihentikan, beberapa bangunan rusak di wilayah selatan dan barat negara itu. Laporan awal menyebutkan dua korban luka dan satu fasilitas listrik mengalami kerusakan parah.
Trump Mengkritik Putin, Serangan Datang Kemudian
Beberapa jam sebelum serangan itu terjadi, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi konservatif di AS. Trump menyebut Putin “terlalu agresif dan tidak terkendali,” serta menuduh Kremlin memprovokasi ketegangan global. Ia juga menyarankan NATO agar bertindak lebih tegas terhadap agresi Rusia. Pernyataan ini segera menjadi perbincangan di berbagai media internasional.
Kremlin Bungkam, Ukraina Tuding Rusia Kirim Sinyal Politik
Pemerintah Rusia belum memberikan pernyataan resmi terkait kaitan antara komentar Trump dan serangan besar-besaran ini. Namun, beberapa pejabat Ukraina menuding Kremlin sengaja mengirim sinyal politik ke dunia Barat. Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, menyatakan bahwa serangan ini tidak hanya menargetkan wilayah Ukraina, tetapi juga merupakan pesan simbolik bagi para pemimpin internasional yang berani menentang kebijakan Moskow.
Dunia Internasional Kecam Tindakan Rusia
Beberapa negara Barat segera mengecam serangan tersebut. Uni Eropa menyebut aksi Rusia sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional dan memperingatkan akan adanya sanksi tambahan. Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyebut serangan itu sebagai “tindakan pengecut yang menempatkan warga sipil dalam bahaya.” Amerika Serikat juga menyatakan dukungan penuh terhadap Ukraina dan menjanjikan tambahan bantuan pertahanan udara dalam beberapa minggu mendatang.
Ukraina Tetap Bertahan Meski Tekanan Meningkat
Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak akan mundur walau slot bonus new member 100 menghadapi tekanan serangan udara yang meningkat. Dalam pidato malamnya, ia berjanji akan memperkuat sistem pertahanan dan meminta komunitas internasional untuk terus meningkatkan tekanan terhadap Rusia. Zelensky juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Ukraina akan mampu melewati musim panas ini dengan ketahanan dan solidaritas rakyat yang tetap kuat.